sinar kian menantang tak bergelut kesah
semilir dedaunan terbengkalai mengharu tak menikmati
sepoi berhembuh arah barat
terbelunggu mengamati
namun pancaran masih tertutupi kelukesah awan
bising terdengar telinga merasuki benak menghalau
walau tak ku hirup seruputan pagi ini
dedaunan masih mengalah bersama angin
tak berjunjung arah tetap bising menyelumuti
light for moon
Jumat, Januari 27, 2017
Selasa, Januari 24, 2017
kamu
esokan hari rindu tak melupakan perjalanan
usang memang berganti tapi tidak menghilang
bahwa waktu akan selalu berjalan
selagi masih tetap bernafas
aku berjalan dengan langkah tak cukup
sifat ku melembuh tak ada suara
hanya merasakan hening tampa suara
tampa kata mata memandang terkuras ide
tak mengungkap jawab masih tersimpan di benak
tak hanya jawaban hanya ingatan terus ter urai
bagiakan danau tenang
bagaikan matahari tenggelam
bagaikan angin terhempas arah selatan
menyapa ranokumbolo
lalui hening berganti terus berjalan esokan hari langkah kaki tak mestinya berhenti mengirup bau nya rasap perkebunan di lalui bila berhenti maka debuan meningkat atas langit langit megah, mulai langkah mengangkat beban membawa, memimikul, menjumput, sampai menikmati bergelanakan air mata menetes memandangi hamparan luasnya ranokombolo hingga henti meninjak rumput liar terpandang sejenak hingga senja menuruni bukit rano kembolo terbentuk dalam hamparan danau bukit cinta berbaris menjulung atas lalu sampai di sini peristirahatan sementara menyanjung megah nya ranokombolo di senja merasuki,hirup kopi luangkan waktu menyambut tenda, manis nya perkenalan menjadi persahabatan membawa ke indahan menjadi kenyataan.
Jumat, Januari 20, 2017
legit
ku nikmati cangkir hitam terisi kopi
kopi lenggit merasuk dalam lidah
ku angkat cangkir menghirup bau kopi
hangat terasa menyentuh bibir ku seruput
tampa rasa cemas ragu akan kelegitan kopi
turunkan cangkir melumat bibir kopi
melihat cela cela bubuk terungkap tanya
ha usang jangan di tanyakan mari mengulang lagi dari awal kehidupan
mencoba mengola menggali mendorong mempercai memprodoksi
Jumat, Januari 13, 2017
twenty looking second time
derai angin menusuk hasrat dan membui
melemahkan arah angin kencungkan
awan hendak menjumput saat
lingkar rembulan redup tampal
sisi semu tertungkai tegak
meremas lara belai sahwat
angin tiup arah selatan dendam
puan tak kunjung sana
hingga prasa merenjuk
suai kini menjawab keluh
kisah puan kini
melemahkan arah angin kencungkan
awan hendak menjumput saat
lingkar rembulan redup tampal
sisi semu tertungkai tegak
meremas lara belai sahwat
angin tiup arah selatan dendam
puan tak kunjung sana
hingga prasa merenjuk
suai kini menjawab keluh
kisah puan kini
Rabu, Januari 11, 2017
KonsistensoSialisme
hasrat pagi ini merasakan sebuah dunia terlahir kembali ku ingin meluapkan segalah tentang ku ungkap semua cerita sebuah lara dan sandi waras ku rasakan kini berharap semua ini bisa ku alami dan bisa membuat hidup itu menjadi sebuat corentang bagi cetusan rasakan melankolia ntah slektif ntah positif dari seraut muka semu terap dalam kehidupan sekarang. bersenang melepaskan benak terucap melampau sebuah hasrat rupakan sebuah aspirasi mendukung localisme dari sebuah jasa batan tuk melampau tinggi ke depan merasuki dalam sukma terjadi dalam seraut syistem informatika sudah meraja lela, akan menikmati sebuah akhir kesempurnaan mejatuhkan hakikat kurir menjadi kesempatan meng aprelisasi suatu perekonomian cukup dalam.
Selasa, Januari 10, 2017
11 Januari
pagi berkelut cahaya mentari tak bersinar
sinar pancarkan sukma
kala pagi pun kesepian
resah ntah kelana
kini pembahasan daun pohon matahari awan
menutpi pancar mentari kala
pohon mengambut kelud menutup
derai awan merambat laras
sinar pancarkan sukma
kala pagi pun kesepian
resah ntah kelana
kini pembahasan daun pohon matahari awan
menutpi pancar mentari kala
pohon mengambut kelud menutup
derai awan merambat laras
Langganan:
Postingan (Atom)